BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nitrogen
dan fosfor merupakan unsur-unsur dalam golongan VA. Anggota unsur golongan VA
yang lainnya adalah arsen (As), antimonium (Sb), bismut (Bi). Dalam makalah ini
akan dibahas unsur Nitrogen dan Fosfor secara mendetail.
Nitrogen
(Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli",
"gen", "pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel
Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran
telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga
dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry
Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara
telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh
Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang
bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada
nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa
lain.
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan
oleh semua organisme untukpertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air
laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa
organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein
dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat
dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada
dalam bentuk ion (orto) asamfosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan
90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsuryang penting dalam pembentukan
protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme. Di perairan, unsur
fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkandalamm
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yangberupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, besifattidak larut, dan mengendap pada sediment
sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik.
1.2
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Nitrogen serta
kelimpahannya ?
2. Bagaimana pembuatan nitrogen serta
sifat-sifat Nitrogen?
3. apa sajakah senyawa-senyawa Nitrogen ?
4. Bagaimana sejarah Fosfor serta
kelimpahannya?
5. Bagaimana pembuatan Fosfor serta
sifat-sifat Fosfor?
6. Bagaimanakah senyawa-senyawa Fosfor?
1.3
Tujuan
makalah
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah Nitrogen serta
kelimpahannya.
2. Mengetahui sifat-sifat Nitrogen dan
Pembuatan Nitrogen.
3. Mengetahui senyawaan Nitrogen.
4. Mengetahui sejarah Fosfor serta
kelimpahannya.
5. Mengetahui sifat-sifat Fosfor dan pembuatan
Fosfor
6. Mengetahui senyawaan Fosfor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nitrogen
2.1.1
Sejarah dan
Kelimpahan Nitrogen
Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun
1772. Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukansebagai
gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam
yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan
zat lemas karena zatini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium,
nitrum, nitron artinya soda, genes artinya pembentuk. Nitrogen di alam
utamanya terdapat diatmosfer (+ 79% nitrogen).
Nitrogen mengisi 78,08 % atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup. Sebagai perbandingan, atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Zat
lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino,
amoniak, asam nitrat,
dan sianida.
Dari atmosfir bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi
fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa
biologis.
Nitrogen terdapat dialam terutama
sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3 K), yang terdiri atas 78%
dari volume atmorfer bumi. Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: 14N dan
15N. Isotop yang paling banyak adalah 14N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang dan yang
selebihnya adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara
sintetik, 1N mempunyai paruh waktu selama 9 menit dan yang selebihnya sama atau
lebih kecil dari itu. Kemudian Nitrogen dijumpai dalam
mineral penting seperti KNO3 dan sendawa Chili NaNO3 . Dan pada tumbuhan serta hewan, nitrogen berupa bentuk
protein yang komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H;
0,4%P; dan 0,4% S.
2.1.2 Sifat-Sifat Nitrogen dan Pembuatan Nitrogen
a. Sifat fisika
1. Berupa gas diatomic N2
tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan sedikit larut dalam air.
2. Bersifat non polar sehingga
gaya Van Deer Waals antar molekul sangat kecil
3. Sifat fisik nitrogen yang
lain
Titi didih : 77,36 K
Titik lebur : 63,15 K
Berat jenis relative : 0,97
Berat molekul : 28,013
Kalor peleburan : 0,720
kJ/mol
Kalor penguapan : 5,57 kJ/mo
Kapasitas kalor dalm suhu kamar : 29,124 J/mol K
Titik api tidak terbakar
b.
Sifat kimia
1. Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga,
memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946 kJ/mol sehingga sangat
stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan katalis.
2. Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat
dengan logam Li menghasilkan Li3N. Sedangakan dengan logam-logam
lain, dapat dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan bunga api listrik
melalui gas nitrogen yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh
adanya oksigen homo terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang
dapat membentuk senyawa nitrida dengan logam-logam tertentu.
3. Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau aksigen pada
suhu yang tinggi seperti dalam loncatan bunga api listrik, membentuk gas NH3
dan NO3 .
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron
1s22s22p3. Dalam pembentukan senyawa dengan
atom-atom lain, atom N dapat memperoleh, atau lebih tepat dikatakan memakai
bersama, tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet, 1s22s22p6.
Bilangan oksidasi N dalam senyawaannya berkisar dari -3 sampai +5. Bilangan
oksidasi maksimum sesuai dengan nomor golongan berkalanya. Walaupun keragaman
bilangan oksidasi mengakibatkan kimia senyawa nitrogen yang luar biasa
banyaknya, bahan asal semua senyawa nitrogen yaitu unsur nitrogen, N2 bersifat
agak lembam. Kurangnya kereaktifan tersebut disebabkan karena kekuatan ikatan
yang besar antara atom N dalam N2 ; 946,4 kJ energi dibutuhkan untuk
merusak 1 mol ikatannya.




Karena tinggi ikatannya energi ikatan
ini, maka banyak senyawa yang mengandung nitrogen mempunyai entalpi pembentukan
positif.
Nitrogen terdapat di alam terutama
sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3K) atau merupakan gas
diatomik. Unsur ini membentuk sejumlah oksida (NO, N2O, NO2,
N2O4, dan N2O5).
Terdiri atas 78 % dari volume atmosfer bumi. Isotop 14N dan 15N
mempunyai angka banding absolut 14N/15N = 272,0.
Panas disosiasi N2 sangat
besar:
N2(g)
= 2N(g) ΔH= 944,7
kJ mol-1


Nitrogen diperoleh dengan cara destruksi
bertingkat dan pencairan (destilasi udara cair) karena N2 mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih
dahulu menguap sebagai fraksi pertama. Biasanya mengandung sedikit argon, dan
bergantung kepada kualitasnya, dalam jumlah di atas ~30 ppm dari oksigen.
Secara spektroskop N2 murni
di buat dengan dekomposisi termal Natrium Barium Azida. Berikut reaksinya:
2NaN3
→ 2Na + 3N2
Satu-satunya
reaksi N2 pada suhu ruangan
adalah logam Li menghasilkan Li3N, dengan kompleks logam transisi
tertentu, dan dengan bakteri fiksasi nitrogen, baik yang hidup bebas maupun yang
bersimbiose pada tunas akar cengkeh, kacang merah dan sejenisnya. Mekanisme
bakteri ini memfiksasi N2 tidak diketahui.
Pada suhu tinggi nitrogen menjadi lebih reaktif, khususnya bilamana
dikatalis, reaksi yang khas adalah:
N2(g) + 3N2(g) = 2NH3(g) K250
= 103 atm-2
N2(g)
+ O2(g) = 2NO(g) K250
= 5 x 10-31
N2(g) + 3Mg(s) = Mg3N2(s)
N2(g) + CaC2 (s) = C(s) + CaNCN(s)
2.1.3 Senyawaan Nitrogen
1. Nitrida
Nitrida logam elektropositif mempunyai
struktur dengan atom nitrogen diskret dan dapat dianggap sebagai anion,
misalnya ( Ca2+)3(N3-)2, (Li+)3N3-,
dan sebagainya. Hidrolisisnya yang mudah terhadap amonia dan hidroksida
logam, konsisten dengan hal ini. Suatu nitrida dibuat dengan interaksi langsung
atau dengan pelepasan amonia dari amida dengan pemanasan, misalnya:


Banyak “nitrida” logam transisi
seringkali tidak stoikiometri dan mempunyai atom nirogen dalam interstiti
tatanan kemasan rapat atom logam. Seperti karbida atau borida yang sama, mereka
keras, inert serta kimia, titik lelehnya tinggi dan menghantar listrik.
2. Nitrogen
Hidrida
a. Amonia
Amonia
adalah gas tajam yang tidak berwarna yang memiliki titik didih -33,5. Cairannya
mempunyai panas penguapan yang besar (1,37 Kj g-1 pada titik
didihnya) dan dapatditangani dengan peralatan laboratorium yang biasa. Cairan
NH3 mirip air dalamperilaku fisiknya, bergabung dengan sangat
melalui ikatan hidrogen, Tetapan dielektriknya (~22 pada -34; kira-kira untuk H2O pada 250)
cukup tinggi untukmembuatnya sebagai pelrut anion yang baik.
NH3 dibentuk dengan
pemberian basa pada suatu garam amonium:

N2
(g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
H = -46 Kj mol -1;

Amonia
dalam industri dibuat dengan proses Haber dalam mana reaksinya berjalan pada
400 sampai 500
dan tekanan 102 sampai 103
atm dengan adanya katalis. Meskipun kesetimbangan lebih disukai pada suhu
rendah, dan dengan katalis yang terbaik, suhu yang tinggi diperlukan untuk
mendapatkan laju yang memuaskan.

Cairan
NH3 mempunyai kereaktifan lebih rendah dari pada H2O terhadap logam
elektropositif dan melarutkan banyak diantaranya, karena NH3 (1)
mempunyai tetapan dielektrik yang jauh lebih rendah dari pada air, ia adalah
pelarut yang lebih baik senyawaan organik namun umumnya adalah pelarut yang
lebih buruk bagi senyawa organik ionik. Pengecualian terjadi bilamana
pengompleksan dengan NH3 menonjol dari pada air. Jadi AgI luar biasa
tidak larut dengan air tetapi sangat larut dalam NH3.Bilangan
solvasi primer kation dalam NH3 tampak mirip dengan H2O ,
Mg 2+ dan Al 3+.
Amonia
terbakar di udara :
4NH3
(g) +
3O2 (g) = 2N2 (g)
+ 6H2O (g) K 25
= 10 22

Namun, walaupun adanya fakta bahwa
proses ini disukai secara termodinamik, pada750 sampai 900
dengan adanya katalis-platina atau
platina-rhodium reaksinya dengan oksigen dapat dibuat langsung sesuai dengan
persamaan :

4NH3 + 5O2 =
4NO + 6H2O K 25
= 10 168

Jadi
menghasilkan sintesis NO yang berguna.Yang belakangan,bereaksi dengan O2
berlebihan menghasilkan NO2,dan oksida campuran dapat diserap
air,dan membentuk asam nitrat




Jadi
tahapan pemanfaatan nitrogen atmosfer untuk industri sebagai berikut:



Amonia
luar biasa larut dalam air. Meskipun larutan akua umumnya berikatan dengan
larutan basa lemah NH4OH, disebut “Amonium Hidroksida”, NH4OH yang terdisosiasi
mungkin tidak ada. Larutan diperikan paling baik sebagai NH3(aq) dngan
persamaan yang ditulis sebagai
NH3
(aq) + H2O = NH4 + OH-
K 25
=
= 1,81 x 10-5 (pKb
= 4,75)


b. Garam Amonium
Garam
kristal stabil dari ion NH4+ tetrahedral kebanyakan larut dalam air. Garam
amonium umumnya mirip dengan garam kalium dan rubidium dalam hal kelarutan dan
struktur, karena ketiga ion tersebut jari-jarinya sebanding: NH4+
= 1.48 Å, K+ = 1.33 Å, Rb+ = 1.48 Å.[1][6] Garam dari asam kuatnya terionisasi
seluruhnya, dan larutannya sedikit asam:
NH4Cl = NH4+ + Cl-
K = ∞
NH4+ + H2O = NH3 + H3O+ K 25 = 5.5 x 10-10
Jadi,
suatu larutan 1M akan mempunyai pH ~ 4.7. Tetapan untuk reaksi kedua kadang
kala disebut dengan tetapan hidrolisis; meskipun demikian, dapat dianggap sama
sebagai tetapan keasaman dari kation asam NH4+ , dan
sistemnya dianggap sebagai sistem asam basa dalam pengertian berikut:
NH4+ +
H2O = H3O+ +
NH3 (aq)
Asam basa asam
basa
Garam yang mengamdung anion
pengoksidasi dapat terdekomposisi bilamana dipanaskan, dengan okdidasi ammonium
menjadi N2O atau N2 atau duanya. Sebagai contoh:
(NH4)2Cr2O7
(S) = N2(g) + 4H2O(g) + Cr2O3(s) ΔH = -315 kJ/mol
NH4NO3
(l) =
N2O (g) + 2H2O(g) ΔH = -23 kJ/mol
c. Hidrasin
Hidrazin (N2H4)
merupakan cairan tak berwarna yang beracun, mendidih pada 113,5 0C
dan bersifat bassa yang lebih lemah dari pada amonia. Bilangan oksidasi N
pada hidrazin adalah -2 hidrazin dibuat secara komersial melalui proses
rasching, yaitu oksidasi amonia oleh natrium hipoklorit.

Hidrazin
cair digunakan sebagai bahan bakar roket.untuk keperluan ini cair
dicampur dengan 1,1 dimetilhidrazin,suatu bahan yang dapat terbakar sendiri
bila di campur dengan hidrogen peroksida atau oksigen dari tangki oksigen
cair.reaksi berlangsung sangat eksotermik, yaitu sebagai berikut:

Hidrasin
akua adalahn zat pereduksi yang kuat dalam larutan basa, secara normal
teroksidasi menjadi nitrogen. Hidrasin dibuat dengan interaksi larutan ammonia
dengan natrium hipoklorit:


Untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan, perlu ditambahkan gelatin. Hal ini
mengasingkan ion-ion logam berat yang mengkatalisis reaksi parasit. Bahkan Cu2+
dalam besaran ppm atau sekitar itu dalam air biasa akan mencegah secara total
pembentukan hidrasin, bila tidak digunakan gelatin. Karena zat pengasing
sederhana seperti EDTA tidak menguntungkan sperti halnya gelatin yang terakhir
dianggap juga mempunyai pengaruh katalitik.
d. Hidroksilamin
Hidroksilamin
(NH2OH)adalah basa yang lemah daripada NH3. Hidroksilamin merupakan
padatan putih yang tidak stabil
NH2OH (aq) + H2O = NH3OH+ + OH- K25 = 6,6
x 10-9
Ia
dibuat dengan mereduksi nitrat atau nitrit baik dengan elektrolisis atau dengan
SO2 dengan kondisi yang diawasi. Dalam larutan akua atau sebagai
garamnya [NH3OH]Cl atau [NH3OH]2SO4
dapat digunakan sebagai zat pereduksi.
Jika
sebuah atom H dalam NH3 digantikan oleh gugus –NH2
dihasilkan molekul H2N-NH2 atau N2H4
yaitu hidrazin. Penggantian sebuah atom H dalam NH3 oleh –OH
menghasilkan NH2OH yaitu hidroksilamin. Kedua senyawa tersebut
merupakan basa lemah.
e. Azida
Dalam
larutan berair NH3 adalah asam lemah, yang dinamakan asam hidrazoat,
yang garamnya dinamakan azida. Azida logam berat mudah meledak, dan timbale
atau air raksa azida telah digunakan dalam sumbat bahan peledak. Ion azida
adalah linier dan simetris lebih berperilaku seperti ion halida, dan dapat
bertindak sebagai ligan dalam kompleks logam. Beberapa azida misalnya timbale
azida digunakan dalam pembuatan detonator (bahan peledak)
3. Oksida Nitrogen
a. Dinitrogen oksida
Dinitrogen
oksida,N2O, diperoleh dengan dekomposisi termal lelehan amonium
nitrat:

Pengotornya adalah NO2 yang
dapat dibersihkan dengan melewatkan laritan ferosulfat dan nitrogen 1 sampai
2%. Dinitrogen oksida mempunyai struktur linier NNO. Ia tidak reaktif menjadi
inert dengan halogen, logam alkali dan ozon pada suhu ruangan.
b. Nitrogen
monoksida
Dibentuk
dalam banyak reaksi yang menyangkut reduksi asam nitrat dan larutan nitrat dan
nitrit


Nitrogen monoksida bereaksi sempurna
dengan O2


Nitrogen dioksida dan Dinitrogen Tetroksida. Ia teroksidasi menjadi
asam nitrat oleh zat pengoksidasi kuat. Reaksi dengan permanganate adalah
kuantitatif dan merupakan suatu analisis. Kedua oksida, NO2 dan N2O4,
terdapat dalam kesetimbangan yang sangat bergantung pada suhu. Keduanya dalam
larutan dan dalam fase gas. Nitrogen monoksida tidak stabil secara
termodinamika dan pada tekanan tinggi dengan mudah terdekomposisi dalam ranah
30 sampai 500C:

Electron
dalam orbital (phi) relative mudah melepas memberikan ion nitrosonium, NO+
yang membentuk banyak garam. Nitrogen monoksida membentuk banyak kompleks
dengan logam transisi.
c. Nitrogen
Dioksida (NO2) dan Dinitrogen Tetroksida (N2O4)


NO2 berwarna coklat dan
bersifat paramagnetic, dan N2O4 bersifat diamagnetic dan
tanpa warna. Keduanya dalam larutan dan
dalam fasa gas. Oksida campuran yaitu, NO2 ditambah N2O4
diperoleh dengan pemanasan nitrat logam, dengan oksidasi NO, dan dengan
reduksi asam nitrat dan garam nitrat oleh logam dan zat pereduksi lainnya. Gas
nya sangat beracun dan menyerang logam dengan cepat.
2NO2 + H2O = HNO3 + HNO2
Asam nitrit
terdekomposisi, khusunya bila dihangatkan:
3HNO2 = HNO3 + 2NO
+ H2O
Serta dekomposisi
termalnya :
2NO2 ↔ 2NO + O2 dimulai pada 1500C dan berakhir
pada 6000C.
d. Dinitrogen
Pentoksida
Oksida
ini, N2O5 membentuk Kristal tidak berwarna yang tidak
stabil. Ia buat dengan reaksi
2HNO3 + P2O5 = 2HPO3 + N2O5
N2O5
adalah asam nitrat anhidrat. Dalam keadaan padat adalah nitronium nitrat,
NO2+ NO3-.
5. Ion Nitronium
Hanya sebagai NO mudah melepaskan
electron ganjilnya, demikian pula NO2. Ion nitronium NO2+
terlibat dalam disosiasi HNO3 dalam larutan oksida nitrogen dalam
asam dan dalam reaksi nitrasi senyawaan aromatic. Sesungguhnya telah dipelajari
dalam reaksi nitrasi bahwa ini memberikan pengenalan yang baik mengenai
pentingnya NO2+ sebagai spesies yang menyerang.


4. Asam
Nitrit
Cairan
asam murni tidak dikenal namun dapat diperoleh dalam fase uap. Bahkan larutan
akua asam nitrit tidak stabil dan terdekomposisi cepat bilamana dipanaskan:


Nitrit
logam alkali dibuat dengan pemanasan nitrat dengan suatu zat perduksi seperti
karbon, tibal, besi dan sejenisnya. Mereka sangat larut dalam air. Nitrir
sangat beracun namun telah digunakan untuk pengawetan daging ham da produk
daging lainnya. Kegunaan utama nitrit adalah untuk membebaskan asam nitrit bagi
sintesis senyawaan diazonium organic dari amnia aromatic primer.
2.1.4 Kegunaan Nitrogen
Kegunaan nitrogen bagi kelangsungan hidup di alam
sangat besar. Nitrogen cair banyak digunakan sebagai sumber pendingin dan
dengan demikian mempunyai peranan dalam akumulator pendingin.
Nitrogen digunakan di berbagai
bidang antara lain sebagai berikut:
1. Dalam bentuk amonia nitrogen digunakan sebagai bahan
pupuk, obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
2. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan
bahan peledak.
3. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan
yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi
filament.
4. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai
refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah.
5. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis
dan laboratorium- laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan
preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma,
bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dan sebagainya.
2.2 Fosfor
2.1.1
Sejarah dan Kelimpahan Fosfor
Fosfor ditemukan
oleh Hannig Brand pada
tahun 1669 di Hamburg,
Jerman.
Ia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan
setelah dia menguapkan 50 ember air urin,
dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin
yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
Fosfor termasuk
peringkat ke sepuluh dalam kelimpahan unsur, terdapat sebagai fosfat dalam
berbagai mineral. Mineral fosfat yang terpenting adalah Ca5(PO4)3F
(fluoro apatit) dan Ca5(PO4)3OH (hidroksi
apatit).
Tidak pernah
ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. Batu
fosfat, yang memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat yang tidak
murni dan merupakan sumber penting elemen ini. Deposit yang besar telah
ditemukan di Rusia, Maroko, dan negara bagian Florida, Tennessee, Utah, dan
Idaho.
Fosfor dapat
ditemukan di bumi di dalam air, tanah dan sedimen. Tidak seperti senyawamateri lain siklus fosfor
tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai tekanan tinggi. Hal ini karena
fosfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal. Hal ini terutama melakukan
siklus kembali melalui air, tanah dan sedimen. Dalam suasana siklus fosfor
terutama dapat ditemukan sebagai partikel debu yang sangat kecil. bergerak
perlahan-lahan dari endapan di darat dan di sedimen, organisme hidup, dan jauh
lebih lambat daripada kembali ke tanah air dan sedimen. Siklus fosfor merupakan
paling lambat salah satu siklus masalah yang dijelaskan di sini. Fosfor yang
paling sering ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai garam
fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan melalui tanah
biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman.
Di perairan unsur
fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen
sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik
Keberadaan
fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan kaar yang lebih sedikit
dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan
ikan. Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan
nitrogen dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom).
Algae yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang
selanjutnya dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga
kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan cukup
mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury
consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat
perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk
beberapa waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
2.1.2
Sifat-Sifat
Nitrogen dan Pembuatan Fosfor
Dalam golongan
VA, fosfor dalah nonlogam.
a) Sifat Fisika Unsur Fosfor
Warna
: tidak berwarna/merah/putih
Wujud
:
padat
Titik didih
: 550 K (2770C)
Titik leleh
: 317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) :
2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih)
: 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam)
: 2,609 g/cm3
Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang
lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan
Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut
nonpolar benzena
Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.
b) Sifat
Kimia Unsur Fosfor
Fosfor putih bersifat sangat
reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih
digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
Fosfor merah bersifat tidak reaktif,
kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir
halus dan bidang gesek korek api.
c)
Pembuatan Fosfor
Fosfor (P) diekstraksi
dari senyawa fosfat melalui metode reduksi. Dalam batuan
fosfat dipanaskan dengan kokas (C) dan pasir Si, pada suhu 1.400 – 1.500 K
(dengan bunga api listrik).

Fosfor
ini dipisahkan dari CO gas dengan mengalirkan campuran melalui pipa dingin dimana fosfor cair mengembun. Uap fosfor
yang dihasilkan kemudian dikeluarkan melalui presipitator (penangkap debu)
elektrostatis. Setelah itu, uap fosfor masuk ke menara air dan disemprot dengan
air. Fosfor yang dihasilkan berada dalam fase cair dan
dikeluarkan lewat bawah tungku yang terjadi dikristalkan dan di dalam cairan atau di dalam air. Hal ini guna
menghindari terjadinya oksidasi dengan oksigen dari udara yang cepat tejadi
pada temperatur 30ºC berupa nyala fosfor P merah dan hitam, fosfor yang terbentuk stabil dalam udara
namun akan terbakar pada pemanasan larut dalam benzena dan pelarut organik yang
mirip, ia
sangat beracun. Fosfor yang dihasilkan dapat memiliki beberapa alotropi,
diantaranya fosfor putih, fosfor merah, dan fosfor hitam. Yang paling terkenal
adalah fosfor putih, yang diperoleh dari kondensasi uap fosfor.
Fosfor
putih tidak berwarna, mempunyai titik leleh, dan mudah bereaksi dengan oksigen
membentuk sehingga harus disimpan dalam air. Fosfor merah dapat diperoleh dari
pemanasan fosfor putih tanpa udara pada tekanan atmosfer. Fosfor hitam
diperoleh dengan pemanasan fosfor putih atau fosfor merah tetapi pada tekanan
yang sangat tinggi.
2.1.3
Senyawaan
Fosfor
Reaksi
fosfor dengan halogen
a.
Fosfor
triflourida
Merupakan
gas tidak berwarna dan beracun, dibuat dari flourinasi PCl3. Membentuk kompleks
dengan logam transisi erupa dengan
komlpleks yang dibentuk oleh karbon monoksida
b.
Fosfor
triklorida
Sebuah
cairan yang bertitik didih rendah yang terhidrolisis kuat oleh air menghasilkan
asam fosfit. Dan mudah bereaksi dengan oksigen.
Senyawaan Fosfor-Nitrogen
Banyak senyawaan dikenal dengan
ikatan-ikatan P-N dan P=N. Ikatan R2N-P khususnya, stabil dan terdpat secara luas dalam kombinasi
dengan ikatan pada gugus univalensi lain , misalnya P-R, P-Ar, dan P-halogen
Senyawaan siklis atau rantai yang
mengandung atom fosfor dan nitrogen yang berselang-seling dengan dua
pensubtitusi pada setiap atom fosfor. Disebut Fosfazen.
Ada tiga jenis struktur utama antara
lain :
a. Trimer siklik

Gambar 17-iii
b. Tetramer siklik

Gambar 17-iv
c. Oligomer atau polimer tinggi

Gambar
17V
Pada gambar 17-III sampai gambar 17-V
terdapat set ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua yang berselang seling
ditulis untuk keserasian, namun pada umumnya semua jarak P-N ditemukan sama.
Semua gambar diatas merupakan order=1,5, karena panjangnya 1,56 sampai 1,61
Amstrong.
Reaksi Fosfazen yang utama menyangkut
penggantian atom halogen oleh gugus lain seperti OH,OR,NR2,NHR atau R
menghasilkan derivat tersubtitusi sebagian atau seluruhnya.
(NPCl2)3
+ 6NaOR [NP(OR)2]3 + 6NaCl
(NPCl2)3
+6 NaSCN [NP(NCS)2]3 +6NaCl
Dalam molekul yang tersubtitusi
sebagian, bannya isomer dimungkinkan.
Cincin dalam (NPF2)X dimana x= 3 atau 4
adalah planar dan berupa cincin bila mana x=5 atau 6 mendekati keplanaran.
Berikut struktur (NPCl2)3 Dan (NPClPh)4


2.1.4
Kegunaan
Fosfor
1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan
oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam
Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat
(ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan
akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik
fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
2. Kegunaan
fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang
api, pestisida, odol, dan deterjen.
3. Kegunaan
fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu
fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan
yang dapat berpendar dalam gelap (glow
in the dark).
4. asam
fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian
dan produksi tani lainnya.
5. Fosfor
juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai
pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
6. Fosfor
juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan
tulang.
7. bahan
tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk
menghasilkan cahaya putih.
8. Fosfor
merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi
dan pertumbuhan
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Nitrogen
ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun 1772. Nitrogen atau zat lemas adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7.
2. Nitrogen terdapat dialam terutama
sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3K), yang terdiri atas 78%
dari volume atmorfer bumi. Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: 14N dan 15N
3. Nitrogen berupa gas diatomic N2 tidak
berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan sedikit larut dalam air.
4. Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga,
memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946 kJ/mol sehingga sangat
stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan katalis
5. Nitrogen diperoleh dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi
udara cair) karena N2 mempunyai
titik didih rendah daripada O2
maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama
6. Senyawaan nitrogen terbagi manjadi Nitrida, Hidrida ( NH3, garam
amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH ),
Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5
) dan Asam nitrit.
7. Dalam bentuk amonia nitrogen digunakan sebagai bahan
pupuk, obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin
8. Fosfor merupakan unsur penting dalam
makhluk hidup. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor
atom 15.Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen
9. Fosfor ditemukan oleh Hannig Brandpada tahun 1669
di Hamburg, Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara “menyuling” air
urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan.
10.
Di perairan
unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yang berupa partikulat.
11. Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang
lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan
12.
Fosfor putih
bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun.
Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri
13.
Fosfor (P)
diekstraksi dari senyawa fosfat melalui metode reduksi. Dalam batuan
fosfat dipanaskan dengan kokas (C) dan pasir Si, pada suhu 1.400 – 1.500 K
(dengan bunga api listrik).
14.
Senyawaan
umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat dihidrogen
(Ca(H2PO4)2).
15.
Kegunaan
fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang
api, pestisida, odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah merusak
jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh pada suhu
yang tinggi.
3.2
Saran
Materi
tentang Nitrogen dan Fosfor ini sangat penting untuk dipelajari, Karena begitu
pentingnya unsur nitrogen dan fosfor
dalam kehidupan. sehingga dapat memanfaatkan nitrogen dan fosfor sebaik
mungkin dan tidak menyalah gunakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005 .
Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi
Ketiga- Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Cotton dan
Wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar.Jakarta
: UI-Press.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
Edisi Keempat -Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H.1987.
Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat-Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Effendi,
Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius.
ini musik di blog mbak namanya apa ya?hehe
BalasHapus